Saturday, November 26, 2011

Wilmana-UFO Ramayana

PENGERTIAN dan PENDESKRIPSIAN WILMANA


Wilmana atau Walimana dalam susatra Hindu adalah nama sejenis wahana yang dapat terbang di angkasa. Keberadaan kitab terbang ini terdapat pada kitab Ramayana dan Mahabharata, dua susastra Hindu terkenal. Selain itu, disebutkan pula dalam susastra Jaina. Dalam bahasa Indonesia, Wilmana berarti kendaraan dewa yang berupa burung besar. Dalam bahasa Bali, Wilmana merujuk pada raksasa bersayap. Susastra India kuno mendeskripsikan Wilmana sebagai wahana atau kapal terbang, berbentuk bundar atau silinder, dibuat dari besi, tembaga, raksa dan timbal. Legenda India menyatakan bahwa Wilmana mampu mengeluarkan misil dan petir yang dahsyat


IMAGE 1: Gambaran dari Wilmana, wahana Ramayana

IMAGE 2: Gambaran lain dari bentuk, ukuran dari Wilmana,  termasuk kategori Shakuna  Vimana  dianggap memiliki sayap dan terbang seperti burung, gambar ini dibuat pada tahun 1923 di Bangalore, India. Ilustrasi ini dimuat dalam buku berjudul Vaimanika Shastra, yaitu cara membuat Vimana, telah dicetak dalam huruf latin



DALAM SUSASTRA SANSEKERTA

Dalam kitab - kitab Purana Hindu disebutkan bahwa para dewa memiliki wahana masing - masing, biasanya adalah hewan atau kereta yang ditarik oleh hewan. Kuwera sang dewa kekayaan memiliki Wilmana yang berbeda dibandingkan Wilmana pada umumnya, dan benda itu diperoleh dari dewa Brahma. Wilmana itu diberi nama Puspaka. Dalam Ramayana disebutkan:

"Kereta Puspaka yang menyerupai sang surya dan dimiliki oleh saudaraku dibawa oleh Rahwana yang perkasa; kereta udara yang bagus tersebut mampu pergi kemana pun sesuka hati... kereta itu bagaikan awan gemilang di langit... dan sang raja ( Rama ) memasukinya, dan kereta mulia tersebut berada dibawah kendali sang Raghira, naik menuju lapisan langit yang lebih tinggi".

Menurut kitab Ramayana dan Purana, Wilmana Puspaka yang dimiliki Kuwera direbut oleh Rahwana, setelah kekuasaan Kuwera direbut oleh Rahwana. Kemudian Rahwana menjadi Raja Alengka, karena Rahwana menculik Sita, kerajaan Alengka yang dipimpin oleh Rahwana diserbu oleh Rama dan Laksamana dari Ayodhya dengan bantuan para wanara ( manusia kera ). Setelah Rahwana dikalahkan oleh Rama, Wilmana dipakai sebagai kendaraan untuk mengangkut Rama, Sita, Laksamana, dan para wanara dari Alengka ke Ayodhya. 


Dalam agama Jaina ( Jainisme ), Vimana-vasin atau penghuni dalam Vimana adalah golongan para dewa yang melayani tirthamkara maha-vira. Para dewa Vaimanika ini tinggal di surga Urdhva Loka. Menurut Kalpa Sutra dari Bhadra-bahu, tirthamkara ke-24, yaitu Maha-vira sendiri muncul dari vimana Puspa-uttara, sedangkan tirthamkara ke-22, Arista-nemi muncul dari vimana Aparijita. Tirthamkara Abhinandana ( ke-4 ) dan Sumati-natha ( ke-5 ) sama - sama mengarungi langit dengan "Jayanta-vimana", yakni vimana Sarva-artha-siddhi yang dimiliki oleh para dewa Jayanta; sedangkan tirthamkara Dharma-natha ( ke-15 ) mengarungi langit dengan "Vijaya-vimana". Sebuah vimana mungkin dapat terlihat didalam mimpi, misalnya nalini-gulma. 



IMAGE 3: Ukiran di gua Ellora, menampilkan wilmana sebagai wahana  seperti paviliun bersayap

IMAGE 4: Lukisan dari India yang menggambarkan salah satu adegan  dalam kitab Ramayana, yaitu kedatangan Rama di Ayodhya, wilmana digambarkan sebagai perahu yang dipikul oleh burung













IMAGE 5: Lukisan Bali bergaya Kamasan ( Ubud), pada lukisan ini, wilmana  berada pada sudut kiri atas digambarkan sebagai raksasa bersayap















IMAGE 6: Wayang Wilmana bergaya Surakarta. Dalam pewayangan, wilmana digambarkan sebagai raksasa bersayap


Epik Ramayana menjelaskan secara terperinci peperangan hebat yang terjadi diatas bulan dengan sebuah pesawat "Asvin" atau Atlantean. Inilah salah satu bukti anti gravitasi dan teknologi luar angkasa yang mutakhir sudah ada sejak zaman India kuno, bahkan teknologinya jauh dibandingkan dengan zaman kita ini.


Kembali ke 15.000 tahun yang lalu dimana kerajaan Rama yang berada didaerah India Utara dan Pakistan memiliki kota - kota yang serba canggih yang penataan kotanya mulai dari landscape sampai saluran airnya diatur secara sistematis. Jika kalian ingat kembali kisah Nabi Sulaiman menawan Ratu Balqis, dikatakan bila kita berjalan di lantai istana itu, seolah - olah berjalan diatas air. Didalam Al Quran juga disebutkan mukjizat Nabi Sulaiman yang dapat mengendarai angin, pasti semua ini ada kaitannya dengan teknologi canggih. Rama diperkirakan hidup pada saat bangsa Atlantis sudah tinggal di benua Atlantis, bukti kerajaan Rama masih bisa ditemukan di padang pasir daerah Pakistan Utara dan India Barat. Kerajaan Rama memiliki tujuh kota agung yang diberi nama "Tujuh kota - kota Rishi".
PENELITIAN TENTANG WILMANA

David Hatcher Childress, penulis The Anti-Gravity Handbook, meneliti legenda suatu wahana terbang pada masa India kuno, yang disebut Wilmana. Ia mendapat kesimpulan setelah meneliti legenda Kerajaan Rama. Dalam bukunya, ia menulis:

"Yang disebut 'Kemaharajaan Rama' di India Utara dan Pakistan berkembang semenjak 15.000 tahun yang lalu di Anakbenua India dan merupakan sebuah negara dengan banyak kota besar dan canggih, dan banyak diantaranya bisa ditemukan di gurun - gurun di Pakistan sebelah utara dan India Barat. Keberadaan Rama ternyata berhubungan dengan peradaban Atlantis di tengah Samudra Atlantik dan dipimpin oleh Pendeta-Raja yang Dicerahkan yang menguasai kota - kota. Tujuh ibukota terbesar Rama dikenal dalam susastra Hindu sebagai 'Tujuh Kota Resi'. Menurut sastra India kuno, rakyatnya memiliki wahana terbang yang disebut 'wilmana'. Wiracita India kuno mendeskripsikan wilmana memiliki dua geladak, berbentuk bundar dengan tingkapan dan kubah, seperti bayangan kita akan piring terbang. Benda itu terbang dengan "kecepatan angin" dan menghasilkan "suara yang merdu". Kurang lebih ada empat macam wilmana; beberapa berbentuk seperti piring, yang lain seperti silinder panjang ( kapal berbentuk cerutu )".

Dalam bukunya, Childress menulis bahwa beberapa tahun yang lalu orang Cina menemukan dokumen kuno di Lhasa, Tibet dan mengirimnya ke Universitas Chandrigarh untuk diterjemahkan. Dr. Ruth Reyna dari Universitas tersebut mengatakan bahwa dokumen tersebut memuat cara - cara membuat pesawat luar angkasa. Dia mengatakan, metode untuk menggerakkannya adalah metode "anti-gravitasi" yang disamakan dengan "laghima". Menurut para praktisi Yoga Hindu, "laghima" itu membuat seseorang bisa melayang. Dr Reyna menjelaskan bahwa papan mesin yang dikenal dengan sebutan "astras" ini digunakan oleh masyarakat India kuno untuk membawa satu rombongan manusia ke planet lain, seperti yang tertera di dokumen yang berusia ribuan tahun ini. Manuskrip ini juga menerangkan bagaimana menjadi menghilang ( antima ) dan bagaimana cara menjadi seberat gunung ( gerima ).




 Awalnya para ilmuwan India tidak begitu serius dengan manuskrip ini namun kemudian mereka menyadari akan hakikat bernilainya manuskrip tersebut apabila negara China memasukkan beberapa data pada manuskrip itu untuk dijadikan salah satu program kajian luar angkasa mereka. Walaupun manuskrip tersebut memaparkan rancangan penjelajahan antar planet dan penjelajahan bulan namun tidak dijelaskan apakah rancangan itu benar - benar dilakukan. Akan tetapi salah satu epik terkenal India yakni Ramayana mempunyai cerita terperinci tentang penjelajahan ke bulan dengan menggunakan Wimana atau Astra.





Pertemuan bertajuk "Sains dan Teknologi pada Zaman India Kuno" diselenggarakan bulan Desember tahun 1990 di B.M Birla Science Center di Hyderabad, A.P, India. Banyak topik tentang ilmu penerbangan India kuno yang didiskusikan. Vaimanika Prakaranam dalam Vimana Vignana menguraikan instrumen yang mampu mendeteksi objek yang berada di bawah tanah. Sebuah semikonduktor berbahan ferit yang bernama Chumbaka meradiasikan sinyal gelombang mikro dan mendeteksi objek tersembunyi.


Seorang ufolog Italia, Roberto Pinotti mempresentasikan makalah berjudul "Aeronautics in Ancient India" dalam World Space Conference yang diselenggarakan di Bangalore. Ia berkata kepada hadirin dalam konferensi itu bahwa Wilmana mirip dengan pesawat terbang bertenaga jet. Ia yakin bahwa benda tersebut menunjukkan adanya desain yang sangat kompleks dan dibuat oleh orang yang sangat ahli. Sedangkan Dileep Kumar Kanjilal dalam "Vimana in Ancient India;Aeroplanes or Flying Machines in Ancient India" tahun 1985 mengatakan adanya dorongan pendorong ion.




Maharaja India Ashoka telah mendirikan sebuah organisasi bernama "Sembilan Lelaki Misterius" yang terdiri dari para ilmuwan terkenal India yang mengkatalogkan berbagai sumber sains. Ashoka menyembunyikan semua hasil kerja mereka karena merasa bahwa penemuan terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno dan akan disalahgunakan untuk hal yang tidak baik seperti peperangan.

"Sembilan Lelaki Misterius" telah membuat sembilan buah buku yang antara satu dengan yang lain saling berkaitan, buku dengan tajuk "Rahasia - rahasia gravitasi" sangat dikenal oleh kalangan sejarawan namun tidak dianggap sebagai sesuatu yang berkaitan dengan gravitasi Bumi. Buku ini sekarang masih ada dan tersimpan di perpustakaan rahasia di India, Tibet atau tempat lain. 
SUMBER WILMANA
  • www.id.wikipedia.org/wiki/Wilmana
  • Google.co.id



No comments:

Post a Comment